Mari mencintai para habaib



Mari mencintai para habaib


Dzuriyyat rasul atau anak cucu kerurunan Nabi Muhammad SAW  sering disebut
Dengan habaib,sayyid dan syarifah, kita sebagai umat islam dianjurkan untuk
Menghormati dan mencintai mereka, apabaila kita bertemu dengan dzuriyyat
Nabi yang shaleh maka sudah sepatutnya kita menjadikan mereka sebagai contoh teladan yang baik dalam menjalani kehidupan ini, menghargai dan mencintai mereka, namun apabila kita bertemu dengan dzuriyyat Nabi yang tidak shaleh dan dzalim bukan berarti kita berhak untuk membenci, mencaci dan menghina mereka tetapi sebagai bukti kecintaan kita kepada dzuriyyat Nabi Muhammad SAW maka kita harus menegur, mengingatkan dan meluruskan  ketika mereka berbuat kesalahan.
Karena banyak sekali ancaman bagi mereka pembenci, pencaci dan pemfitnah para dzuriyyat rasul (keturunan rasul /habaib & syarifah) secara terus menerus sebagaimana saya akan paparkan dibawah ini :

1. ALLAH SWT MARAH KEPADA ORANG YANG MEMBENCI PARA HABAIB.

Rasulullah SAW bersabda :

ﻭﻫﻢ ﻋِﺘْﺮَﺗِﻲ , ﺧُﻠِﻘُﻮﺍ ﻣِﻦْ ﻃِﻴْﻨَﺘِﻲ , ﻓَﻮَﻳْﻞٌ ﻟِﻠْﻤُﻜَﺬِّﺑِﻲْﻥَ ﺑِﻔَﻀْﻠِﻬِﻢْ , ﻣﻦ ﺍﺣﺒﻬﻢ ﺍﺣﺒﻪ ﺍﻟﻠﻪ , ﻭﻣﻦ ﺃﺑﻐﻀﻬﻢ ﺃﺑﻐﻀﻪ ﺍﻟﻠﻪ

“… Mereka adalah keturunanku dan diciptakan dari tanahku. Celakalah dari ummatku yang mendustakan keutamaan mereka. Siapa yang mencintai mereka maka Alloh akan mencintainya, siapa yang membenci mereka maka Alloh akan membencinya”.

Rasulullah SAW bersabda :

ﺃﻻ ﻭ ﻣﻦ ﺍﺑﻐﺾ ﺁﻝ ﻣﺤﻤﺪ ﺟﺎﺀ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻣﻜﺘﻮﺑﺎ ﺑﻴﻦ ﻋﻴﻨﻴﻪ ﺁﺋﺲ ﻣﻦ ﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ

“Sungguh siapa yang membenci keluarga Muhammad saw (habaib), maka ia akan dibangkitkan di hari kiamat dengan tulisan di antara kedua matanya : ‘orang ini telah terputus dari rahmat Alloh swt’.


2. ORANG YANG MEMBENCI HABAIB TERMASUK GOLONGAN ORANG MUNAFIK.

Rosululloh SAW bersabda :

ﻣﻦ ﺃﺑﻐﻀﻨﺎ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﻴﺖ ﻓﻬﻮ ﻣﻨﺎﻓﻖ

“Siapa orang yang membenci kami ahlu bait (habaib) adalah termasuk golongan munafik”.

Rosululloh saw bersabda :

ﻻ ﻳﺤﺒﻨﺎ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﻴﺖ ﺍﻻ ﻣﺆﻣﻦ ﺗﻘﻲ , ﻭﻻ ﻳﺒﻐﻀﻨﺎ ﺍﻻ ﻣﻨﺎﻓﻖ ﺷﻘﻲ

"Tidak ada yang mencintai kami ahlu bait (habaib) kecuali orang yang beriman dan bertaqwa, dan tidak ada yang membenci kami kecuali orang munafik dan durhaka".

Rasulullah SAW bersabda :

ﻣﻦ ﺃﺑﻐﺾ ﻋﺘﺮﺗﻲ ﻓﻬﻮ ﻣﻠﻌﻮﻥ ﻭ ﻣﻨﺎﻓﻖ ﺧﺎﺳﺮ

"Siapa yang membenci keturunanku (habaib), ia termasuk orang yang dilaknat dan munafik yang merugi."

3. ORANG YANG MEMBENCI PARA HABAIB TERMASUK GOLONGAN ORANG KAFIR.

Rasulullah SAW bersabda :

ﺃﻻ ﻭﻣﻦ ﻣﺎﺕ ﻋﻠﻰ ﺑﻐﺾ ﺁﻝ ﻣﺤﻤﺪ ﻣﺎﺕ ﻛﺎﻓﺮﺍ , ﺃﻻ ﻭﻣﻦ ﻣﺎﺕ ﻋﻠﻰ ﺑﻐﺾ ﺁﻝ ﻣﺤﻤﺪ , ﻟﻢ ﻳﺸﻢّ ﺭﺍﺋﺤﺔ ﺍﻟﺠﻨّﺔ

“Sungguh siapa yang mati dalam keadaan membenci keluarga Muhammad saw (habaib), maka ia mati dalam keadaan kafir. Sungguh siapa yang mati dalam keadaan membenci keluarga Muhammad saw, maka ia tidak akan mencium harumnya surga”.



4. ORANG YANG MEMBENCI PARA HABAIB TERMASUK GOLONGAN YAHUDI.

Dari Jabir bin Abdillah al-Anshari, Rasulullah saw bersabda :

ﺃﻳّﻬﺎ ﺍﻟﻨﺎﺱ , ﻣﻦ ﺃﺑﻐﻀﻨﺎ ﺍﻫﻞ ﺍﻟﺒﻴﺖ ﺣﺸﺮﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻳﻬﻮﺩﻳﺎ . ﻳﺎﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ , ﻭﺇﻥ ﺻﺎﻡ ﻭﺻﻠّﻰ ؟ ﻗﺎﻝ : ﻭﺇﻥ ﺻﺎﻡ ﻭ ﺻﻠّﻰ

“Wahai manusia, siapa saja yang membenci kami ahlu bait (habaib), maka Allah swt akan mengumpulkannya di hari kiamat dalam golongan orang-orang Yahudi. Jabir berkata: Ya Rasulullah, mereka adalah orang-orang yang berpuasa dan mengerjakan shalat. Rasul menjawab : Walaupun mereka berpuasa dan mengerjakan sholat”.

5. ORANG YANG MEMBENCI PARA HABAIB AKAN MASUK NERAKA.

Rasulullah SAW bersabda :

ﻭﺍﻟّﺬﻱ ﻧﻔﺴﻲ ﺑﻴﺪﻩ , ﻻ ﻳﺒﻐﻀﻨﺎ ﺍﻫﻞ ﺍﻟﺒﻴﺖ ﺍﺣﺪ ﺍﻻ ﺃﺩﺧﻠﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻨﺎﺭ

"Demi jiwaku yang berada dalam kekuasaan-Nya, Tidaklah seorang yang membenci kami ahlu bait (habaib) kecuali Allah swt akan masukkan ia ke dalam neraka”.

Rasulullah SAW bersabda :

ﻓَﻠَﻮْ ﺍَﻥَّ ﺭَﺟُﻼً ﺻﻔَﻦَ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟﺮُّﻛْﻦِ ﻭَﺍﻟﻤَﻘَﺎﻡِ , ﻭَﺻَﻠَّﻰ ﻭَﺻَﺎﻡَ , ﺛُﻢَّ ﻟﻘﻲ ﺍﻟﻠﻪ , ﻭَﻫُﻮَ ﻣُﺒْﻐِﺾٌ ﻻِﻫْﻞِ ﺑَﻴْﺖِ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺩَﺧَﻞَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭَ .

“… Maka sekiranya seseorang berdiri di antara salah satu sudut Ka’bah dan maqam Ibrahim, lalu ia shalat dan puasa, kemudian meninggal sedangkan ia adalah pembenci keluarga ahlu al-bait Muhammad (habaib), pasti ia masuk neraka”.




Rasulullah saw bersabda :

ﻻ ﻳﺒﻐﻀﻨﺎ ﻭﻻ ﻳﺤﺴﺪﻧﺎ ﺍﺣﺪ ﺍﻻ ﺫﻳﺪ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﺑﺴﻴﺎﻁ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺭ

“Tidak seorang pun yang membenci dan hasud kepada kami (ahlu bait/habaib) kecuali Allah swt akan mengusirnya di hari kiamat dengan cambuk yang berasal dari api neraka”.

6. ALLAH SWT SANGAT MURKA KEPADA UMATNYA YANG MENYAKITI PARA HABAIB

Rasulullah saw bersabda :

ﺇﺷﺘﺪّ ﻏﻀﺐ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﺁﺫﺍﻧﻲ ﻓﻲ ﻋﺘﺮﺗﻲ

"Allah swt sangat murka kepada orang yang menggangguku melalui keturunanku (habaib)”.

Rasulullah SAW bersabda :

ﺇﺷﺘﺪّ ﻏﻀﺐ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻏﻀﺒﻲ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﺃﻫﺮﻕ ﺩﻣﻲ ﻭ ﺁﺫﺍﻧﻲ ﻓﻲ ﻋﺘﺮﺗﻲ

"Allah SWT dan aku sangat murka kepada orang yang menumpahkan darahku dan menyakitiku melalui keturunanku”.

Rasulullah SAW bersabda :

ﻣﻦ ﺁﺫﺍﻧﻲ ﻓﻲ ﺍﻫﻠﻲ ﻓﻘﺪ ﺁﺫﻯ ﺍﻟﻠﻪ

"Siapa yang menyakitiku dalam urusan keluargaku, maka ia telah menyakiti Allah”.

7. ALLAH SWT MENGHARAMKAN SURGA KEPADA ORANG YANG MENDZOLIMI PARA HABAIB

Rasulullah SAW bersabda :

ﺇﻥّ ﺍﻟﻠﻪ ﺣﺮّﻡ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﻇﻠﻢ ﺍﻫﻞ ﺑﻴﺘﻲ

"Sesungguhnya Allah swt mengharamkan surga kepada orang yang menzhklimi ahlu baitku(habaib)”.

Rasulullah SAW bersabda :

ﺣﺮّﻣﺖ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﻇﻠﻢ ﺍﻫﻞ ﺑﻴﺘﻲ ﻭ ﺁﺫﺍﻧﻲ ﻓﻲ ﻋﺘﺮﺗﻲ

"Surga diharamkan bagi siapa saja yang menzholimi ahlu baitku (habaib) dan menyakiti aku melalui keturunanku”.

Rasulullah SAW bersabda :

ﺍﻟﻮﻳﻞ ﻟﻈﺎﻟﻤﻲ ﺍﻫﻞ ﺑﻴﺘﻲ , ﻋﺬﺍﺑﻬﻢ ﻣﻊ ﺍﻟﻤﻨﺎﻓﻘﻴﻦ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﺭﻙ ﺍﻷﺳﻔﻞ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺭ

"Celakalah siapa saja yang menzdalimi ahlu baitku (habaib), mereka akan diadzab bersama orang-orang munafiq di dasar neraka”.

Semoga setelah membaca artikel ini kita bisa menjadi muslim yang mencintai para habaib dzuriyyat Rasulullah SAW, menjadikan mereka teladan dalam hidup sebagaimana kita meneladani datuk mereka yakni Nabi Muhammmad SAW, dan tidak lagi menghina, membenci dan memfitnah mereka apabila berbuat kesalahan tetapi ingatkan mereka dan ajak mereka ke jalan kebenaran sebagai bukti cinta kita kepada para habaib dzuriyyat Rasullulah SAW.

Komentar

ARTIKEL POPULER

belajar istinja'

SHALAT PERUKUNAN MELAYU

sudahkah anda berwudhu

menghidupkan malam dengan shalat tahajjud

Meneladani sepenggal kisah imam syafi’i

4 MAZHAB ISLAM

TOLONG BAWA AKU KE SURGA, KAWANKU

mari shalat istikharah

menjemput rezeki dengan shalat dhuha