Meneladani sepenggal kisah Imam Abu Hanifah



Meneladani sepenggal kisah Imam Abu Hanifah


Imam Abu Hanifah Sangat Menyayangi Ibunya
Di terangkan di dalam kitab Tarikh Baghdad melalui
Hasan Ibn Ziyad, suatu ketika Imam Abu Hanifah
pernah bercerita bahwa pada  suatu ketika Ibu
beliau pernah bersumpah dan ingin menanyakan
fatwa tentang sumpah kepada Imam Abu hanifah,
setelah sang Imam menjawab. Ibunya masih kurang
“sreg dan puas” dengan jawaban yang beliau sampaikan.

Akhirnya ibunya memintanya untuk ditanyakan kepada
seorang yang ahli bercerita (yang dikenal tidak memahami
tentang fatwa), Imam Abu Hanifah heran akan tetapi ia
tetap menjalankan perintah ibunya. Kemudian beliau
mendatangi orang tersebut dan menanyakan perihal
yang ditanyakan ibunya tentang sumpah, sontak secara
spontan orang yang ditanya itu mengatakan : kamu lebih
‘alim dan lebih faham dari pada kami, kenapa masalah
ini ditanyakan kepada kami. Kemudian Imam Abu Hanifah
menjawab, kerena ibuku belum puas dengan jawabanku,
dan memintaku untuk bertanya kesini. Maka seorang ahli
cerita tadi mengatakan, sampaikan kepada ibumu bahwa
jawabanku sama sebagaimana yang kamu sampaikan.

sekembalinya dari rumah sang ahli cerita, Imam Abu Hanifah
segera mendatangi Ibunya dan mengatakan sebagaimana
yang disampaikan oleh sang ahli cerita tadi. Walau jawaban
yang disampaikan sama, namun ibunya mengatakan : saya
lega dengan jawaban sang ahli cerita tersebut.

Walau Imam Abu Hanifah seorang Imam dan ‘Alim, namun
tetap dimata ibunya ia adalah seorang anak. Secara psikologis
terkadang orang tua kurang menerima pendapat anaknya,
walau dia seorang yang sangat ‘Alim karena beliau
mengetahui masa-masa pertumbuhannya. Dan tak jarang
lebih mengambil pendapat orang lain walau pendapat
anaknya lebih kuat.

Namun Imam Abu Hanifah tetap menghormati Ibunya,
beliau sangat menyayanginya. Bahkan dikatakan oleh
sebagian besar ‘Ulama Salaf :  bahwa kebiasaan
Imam Abu Hanifah mengusap kaki Ibunya dan
kemudian menciumnya. Kemudian ada yang bertanya
kepada beliau tentang apa yang beliau lakukan,
beliau mengatakan  :  saya sedang mengusap-ngusap Surga.
Dengan mengisyaratkan kepada hadits yang
diriwayatkan oleh Muawiyyah Ibn Jahimah as-Sulamy,
Rasulullah bersabda :

فَالْزِمْهَا، فَإِنَّ الجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلَيْهَا

Artinya : tetaplah bersamanya, karena surga di bawah
kedua kakinya. (HR. Imam Nasa’i dalam sunannya, Jilid: 3/309)

dan para ulama hadits mengatakan hadits ini hasan sedang
Imam al-Hakim dalam mustadroknya menilai shohih secara sanadnya.

Demikianlah sepenggal kisah penuh hikmah dari seorang
Yang sangat ‘alim lagi shaleh, yang juga terkenal sangat
Cerdas logikanya, bukan hanya bersandar kepada dalil-
Dalil saja, yaitu Imam Abu Hanifah dan semoga
Kita dapat meneladani kisah ini dengan cara memuliakan
Ibu-ibu  kita semua, semoga Allah menjaga orang tua kita,
apabila sudah meninggal semoga diluaskan oleh Allah
tempat kuburnya dan kita semuanya dirahmati oleh Allah
Ta’ala Aamien ya rabbal ‘alamien.

Komentar

ARTIKEL POPULER

belajar istinja'

SHALAT PERUKUNAN MELAYU

sudahkah anda berwudhu

menghidupkan malam dengan shalat tahajjud

Meneladani sepenggal kisah imam syafi’i

4 MAZHAB ISLAM

Mari mencintai para habaib

TOLONG BAWA AKU KE SURGA, KAWANKU

mari shalat istikharah

menjemput rezeki dengan shalat dhuha